Jumat, 24 Juni 2011

TENTANG IPNU



APA ITU IPNU ??

IPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1954 M / 20 Jumadil Akhir 1373 H di Semarang. IPNU adalah salah satu organisasi di bawah naungan Jamiyyah Nahdlatul Ulama, tempat berhimpun, wadah komunikasi, wadah aktualisasi dan wadah yang merupakan bagian integral dan potensi generasi muda Indonesia secara utuh.

Oleh karena itu keberadaan IPNU memiliki posisi strategis sebagai wahana kaderisasi pelajar NU sekaligus alat perjuangan NU dalam menempatkan pemuda sebagai sumberdaya insani yang vital, yang dituntut berkiprah lebih banyak dalam kancah pembangunan bangsa dan negara dewasa ini.


TUJUAN IPNU

Berdasarkan Peraturan Dasar IPNU Bab IV pasal 7 disebutkan bahwa IPNU adalah terbentuknya putra-putra bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat agama Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jamaah yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
selain hal di atas yang harus diketahui oleh warga IPNU adalah :

a. Aqidah dan Asas IPNU
Dalam Bab II pasal 3, tentang aqidah disebutkan bahwa IPNU beraqidah Islam yang berhaluan Ahlussunah Waljamaah dengan mengikuti salah satu madzhab empat : Syafi’i, Maliki, Hanafi dan Hanbali.

Dalam Bab II pasal 4, tentang asas disebutkan bahwa IPNU berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Sifat dan fungsi.
Dalam Bab III pasal 5 tentang sifat disebutkan bahwa IPNU bersifat keterpelajaran, kekeluargaan, kemasyarakatan dan keagamaan.
Dalam Bab III pasal 6, tentang fungsi disebutkan bahwa fungsi IPNU sebagai :
Wadah berhimpun Putra Nahdlatul Ulama untuk melanjutkan semangat nilai-nilai Nahdliyah.
Wadah komunikasi Putra Nahdlatul Ulama untuk menggalang ukhuwah islamiyah.
Wadah aktualitas Putra Nahdlatul Ulama dalam pelaksanaan dan pengembangan
Wadah kaderisasi Putra Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.

c. Lambang IPNU


Dalam bab V pasal 9, tentang lambang IPNU disebutkan :
Lambang organisasi berbentuk bulat
Warna dasar hijau, berlingkar kuning ditepinya dengan diapit 2 lingkaran putih1
Di bagian atas tercantum huruf IPNU dengan 3 garis lurus pendek yang satu di antaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya semuanya berwarna putih.
Di bawahnya terdapat bintang Sembilan, lima terletak sejajar yang satu di antaranya lebih besar terletak di tengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit membentuk sudut segitiga, semua berwarna kuning.
Di antara bintang yang mengapit, terdapat dua kitab dan dua bulu angsa bersilang berwarna putih.

LATAR BELAKANG SEJARAH KELAHIRAN IPNU

Sebelum IPNU lahir pada tahun 1954 di Semarang, didahului dengan lahirnya beberapa organisasi serupa di kota-kota besar yang merupakan cikal bakal lahirnya IPNU dikemudian hari yang antara lain :
1. Tsamratul Mustabidin ( 1939 )
2. Persono (Persatuan Murid NO, 1941 )
3. IMUNU (Ikatan Murid NU, 1945 )
4. Subahul Muslimin di Medan (1945 )
5. Ijtimatul Tholabiyah di Medan ( 1945 )
6. Ikatan Mubaligh NU di Semarang ( 1950 )
7. IPINO ( Ikatan Pelajar Islam NO )

Pada Kongres LP Ma'arif NU di Semarang pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H( 24 Februari 1945 dijadikan hari lahirnya IPNU dengan para pendirinya antara lain :

1. Tholhah Mansyur ( Jogja )
2. Sofwan Kholil ( Jogja )
3.Abdul Aziz ( Jombang)
4. Abdul Hadi ( Kediri )
5. Ahmad Budairi ( Malang )
6. Abdul Ghoni ( Semarang ) dll

Sejak muktamar NU di Bandung tahun 1967, IPNU menjadi badan otonom NU dan pada Kongres IPNU X yang diselenggarakan di Jombang 29 Januari - 01 Februari 1988 IPNU berubah dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama.
Sejalan dengan perkembangan politik (Undang-Undang Keormasan No. 8 tahun 1985) dan relevansi dari tuntutan kehidupan masyarakat yang semula IPNU (pelajar) secara esensial perubahan tersebut menuntut adanya gagasan baru yang sejalan dengan gerak organisasi yang secara otomatis telah merubah orientasi IPNU dari Pelajar ke Putra. Perubahan nama tersebut merupakan langkah yang tepat, apalagi mengingat bahwa NU dalam muktamar ke 27 tahun 1984 memutuskan untuk kembali ke khitoh 1926.

HUBUNGAN IPNU DENGAN NU DAN ORMAS LAIN

1. Hubungan IPNU dengan NU
Sebagai perangkat dan Badan Otonom NU, secara kelembagaan memiliki kedudukan yang sama / sederajat dengan Badan Otonom lainnya (pasal 13 ayat 4 ART NU).
Sebagai anggota pleno Syuriah ( pasai 14 avat 3 )
Sebagai anggota pleno Tanfidziyah ( pasal 14 ayat 5 )
Sebagai anggota gabungan Syuriah dan Tanfidziyah NU ( pasal 14 ayat 7 )
2. Hubugannya dengan Badan Otonomi lain
Dalam upaya mengenergikan Perjuangan misi dan visi NU ke depan, maka IPNU perlu mempercepat kerjasama dan menjalin koordinasi yang baik dengan Badan Otonom lain serta memperjelas posisi IPNU di semua tingkatan agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan bidang garapannya masing-masing.
3. Ekstern
IPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup negara Republik Indonesia dan merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita perjuangan Nahdlatul Ulama serta Cita-cita bangsa Indonesia.
4. Penutup
Berangkat dari abstraksi ke-IPNU-an, seperti diuraikan di atas ada beberapa catatan yang harus digarisbawahi, bahwa agar NU tetap eksis akan banyak ditentukan oleh kiprah warga IPNU itu sendiri, sejauh mana IPNU dapat mengaktualisasikan diri dalam berbagai bentuk, baik wawasan, ide maupun keterlibatannya dalam ikut memikirkan dan menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan, yang semuanya itu hanya akan maupun diwujudkan dengan 3 ( tiga ) pilar :
Kualitas pengurus (kader)
Kualitas organisasi
Kualitas program-program kerjanya


UNTUK DOWNLOAD MARS IPNU DISINI
Baca lebih lanjut →

TENTANG IPPNU


LATAR BELAKANG SEJARAH KELAHIRAN IPPNU


Bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri yang tengah menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, tentang keputusan Muktamar NU ke 20 di Surakarta. Maka perlu adanya organisasi pelajar di kalangan nandliyat.

Dalam keputusan ini dikalangan NU, Mulimat, Fatayat NU, GP Ansor dan Banom NU lainnya untuk membentuk tim resolusi IPNU putri pada Kongres I IPNU di Malang Jawa Timur, selanjutnya disepakati dalam pertemuan tersebut bahwa peserta putri yang akan hadir di kongres Malang di namakan IPNU putri.



Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri tampaknya masih diperdebatkan secara alot. Semula direncanakan secara administratif hanya menjadi departemen di dalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil negosiasi dengan pengurus PP IPNU telah membentuk semacam kesan eksklusivitas IPNU hanya untuk pelajar putra. Melihat hasil tersebut maka pada hari kedua kongres, peserta putri yang hanya diwakili lima daerah (Yogyakarta, Surakarta, Malang, Lumajang dan Kediri) terus melakukan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus badan otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Ma'arif, (saat itu dipimpin bapak KH Syukri Ghazali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah Mawardi). Maka dari pembicaraan selama beberapa hari, telah membuat keputusan sbb:


  1. Membentuk organisasi IPNU Putri secara organisatoris dan administratif terpisah dengan IPNU.
  2. Tanggal 02 Maret 1955M / 08 Rajab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran IPNU Putri.
  3. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang selanjutnya ditetapkan sebagai ketua yaitu Umroh Mahfudhoh dan sekretarisnya bernama Syamsiyah Muthalib.
  4. PP IPNU Putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
  5. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi pendirian IPNU putri kepada PB Ma'arif NU, kemudian PB Ma'arif NU menyetujui dengan merubah nama IPNU putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama)



PERJALANAN IPPNU DARI MASA KE MASA

Sejalan dengan adanya pelaksanaan Kongres dari beberapa zaman (kemerdekaan, orla, orba, era reformasi) tentu mengalami berbagai peristiwa yang sangat menonjol dalam suatu keputusan Kongres, dan dalam perjalanan IPNU dari masa ke masa antara lain :


  • Bulan Februari 1956 diadakan konferensi IPPNU di Surakarta.

  • Tanggal 01-04 Januari 1957 pada Muktamar IPNU di Pekalongan IPPNU ikut serta. Acara itu 
    diisi olahraga dan jugs menghasilkan lambang IPNU-IPPNU.

  • Tanggal 14-17 Maret 1960 diadakan Konbes I di Yogyakarta, membicarakan tentang keorganisasian, kemahasiswaan, pendidikan Islam serta. bahasa Arab.

  • Tahun 1964 dilaksanakan Konbes III bersama IPNU di Pekalongan, dengan menghasilkan, Doktrin Pekalongan serta mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari sebagai pahlawan.

  • Tanggal 30 Agustus 1966 dalam Kongres di Surabaya IPNU dan IPPNU memohon pada PB NU untuk menerimanya sebagai badan otonom.

  • Tahun 1967 pada Muktamar NU di Bandung, resmilah IPPNU dimasukkan dalam PD/PRT NU sebagai badan otonom sampai sekarang.

  • Pada perkembangan berikutnya nampak pemerintah juga tidak ingin mengambil resiko membiarkan dunia akademik terkontaminasi dengan unsur politik manapun, sehingga diberlakukan UU No. 8 tahun 1985 tentang keormasan khusus untuk organisasi ekstra pelajar adalah OSIS. Selama itu IPPNU mengalami stagnasi pengkaderan dan PP didominasi para aktivis yang usianya sudah melebihi batas. Maka pada kongres IX IPPNU di Jombang tahun 1987, secara singkat telah mempersiapkan perubahan asas organisasi dan IPPNU yang kepanjangannya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul 'Ulama telah berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama.

  • Bulan Oktober 1990 pada Konbes IPPNU di Lampung, menghasilkan citra diri dan pemantapan PPOA IPPNU.

  • Pada Kongres X IPPNU tahun 1991 di Ponpes Al Wahdah Lasem Jawa, telah menguatkan independensi IPNU dan IPPNU yang merupakan organisasi terpisah.

  • Tanggal 10-14 Juli 1996 di Pesantren Al Musyaddidah Garut Jawa Barat mengadakan Kongres XI IPPNU, yang menekankan usia kepemudaan di tubuh IPNU supaya sejajar dengan organisasi pemuda lainnya.

  • Konbes bulan September 1998 di Jakarta, menghasilkan rekomendasi yang sangat menonjol di era reformasi yaitu bahwa IPPNU menyambut baik pendirian PKB yang tidak menggunakan nama NU.

  • Tanggal 22-25 Maret 2000, pelaksanaan kongres XII IPPNU di Ujung Pandang (Makassar), telah mendeklarasikan bahwa IPPNU akan dikembalikan ke basis kepelajaran dan wacana gender.
  • Tanggal 18-23 Juni 2003 kongres XIII IPPNU di asrama haji Sukolilo Surabaya mengembalikan IPPNU kepada Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.


AQIDAH, AZAS, FUNGSI DAN TUJUAN IPPNU


Aqidah
IPPNU beraqidah Islam menurut faham Ahlusunnah Wal Jama'ah dan mengikuti salah satu madzhab yaitu : Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. (Peraturan Dasar IPPNU BAB II pasal 4)

Asas
IPPNU berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hidmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Peraturan Dasar IPPNU BAB II pasal 5)

Fungsi
Di antara fungsi IPPNU adalah :

  • Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul Ulama' untuk melanjutkan nilai­-nilai dan cita-cita perjuangan NU.
  • Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syiar Islam Ahlussunnah wal Jama'ah.
  • Wadah kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader-­kader bangsa.


Tujuan
Tujuan organisasi IPPNU adalah kesempurnaan kepribadian bagi pelajar putri Indonesia sehingga akan terbentuk pelajar putri Indonesia yang bertaqwa, berilmu, berakhlaqul mulia dan berwawasan berkebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syari'at Islam menurut faham Ahlusunnah wal Jama'ah. (Peraturan Dasar IPPNU BAB V pasal 9)



LAMBANG ORGANISASI DAN ARTINYA
  1. Bentuk segitiga : Imam, Islam dan Ikhsan..
  2.             a. Warna dasar hijau : subur.
b. Garis warna kuning : khikmah yang tinggi / kejayaan.
c. Garis Putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan.
d. Dua garis tepi mengapit warna kuning : dua kalimat syahadat.
  1. Sembilan bintang : keluarga Nahdlatul 'Ulama, yang diartikan,
  1. Satu bintang besar paling atas : Nabi Muhammad SAW
  2. Empat bintang sebelah kanan : empat sahabat Nabi (Abu Bakar as, Umar Ibn Khatab as, Usman Ibn Affan as dan Ali Ibn Abi Thalib as).
  3. Empat bintang sebelah kiri : empat madzhab yang diikuti (Maliki, Hanafi, Syafi'I dan Hambali)
  1. Dua Kitab : Al Qur'an dan Al Hadits.
  2. Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk menambah wacana berfikir.
  3. Dua bunga melati : perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan kesucian hatinya memadukan dua unsure ilmu pengetahuan umum dan agama.
  4. Lima titik di antara tulisan I.P.P.N.U. : rukun Islam


HUBUNGAN IPPNU DENGAN ORMAS LAIN

Kaitan IPPNU dan NU, bahwa IPPNU secara organisatoris merupakan badan otonom NU yang resmi tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga NU pasal 27 poin 6 bagian f, hasil muktamar NU Lirboyo Jawa Timur yang mana bahwa IPPNU mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan badan otonom yang lain.

Hubungan IPPNU dengan IPNU, bahwa IPNU merupakan mitra kerja IPPNU, sedangkan hubungan IPPNU dengan ormas lain, bahwa IPPNU dengan IPNU dengan ormas lain yang tergabung dalam satu wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda (KNPI).

UNTUK MARS IPPNU DOWNLOAD DI  S I N I
Baca lebih lanjut →

Kamis, 23 Juni 2011

MAKNA LAMBANG IPNU - IPPNU



  • Warna hijau melambangkan subur, kuning melambangkan hikmah yang tinggi dan putih bermakna kesucian. Warna kuning di antara putih melambangkan hikmah dan cita-cita yang tinggi.
  • Bentuk bulat bermakna kontinyu (terus menerus).
  • Tiga titik diantara kata I.P.N.U bermakna Islam, Iman,Ihsan.
  • Enam strip penggapit huruf I.P.N.U bermakna rukun man.
  • Bintang berarti ketinggian cita-cita.
  • Sembilan bintang: lambang keluarga Nahdlatul Ulama. (Satu bintang paling besar di tengah: Nabi Muhammad SAW. Empat bintang di kanan dan di kiri: KhulafaurRasyidin, yakni Abu Bakar as Shidiq ra, Umar bin Khatab ra, Utsman bin Affan ra dan Ali bin Abi Thalib ra. Empat bintang di bawah: madzhab empat, yaitu Hambali, Hanafi, Maliki, dan Syafi’i).
  • Dua kitab: al-Qur’an dan Al-Hadits.
  • Bulu lambang ilmu.
  • Dua bulu angsa bersilang melambangkan sintesa antara ilmu umum dan ilmu agama islam.
  • Sudut bintang lima bermakna rukun islam.


untuk mendapatkan file aslinya silahkan Download 
bagi yang membutuhkan logo ipnu dalam bentuk corel silahkan Download 









Warna Dasar Hijau : Kesuburan, Kebesaran
  • Warna Putih : Suci
  • Warna Putih : Hikmah yang tinggi
  • Bentuk Segitiga : Istiqomah, kokoh dan iman, Islam, Ikhsan
  • Lima Titik Dalam Kata IPPNU : Rukun Islam
  • Dua Kuncup Bunga Melati : Perempuan dengan Kebersihan Fikiran dan Kesucian Hati
  • Dua Garis Putih mengapit Garis Kuning : Dua Kalimat Syahadat
  • Bintang : Ketinggian Cita-Cita
  • Sembilan Bintang : Lambang Keluarga NU, yaitu : Satu Bintang Besar di tengah : Nabi Muhammad SAW, Empat Bintang Kanan : Khulafaur Rasyidin, Empat Bintang Kiri : adzhabb Empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali)
  • Dua Kitab : Al-Qur’an dan Hadist
  • Dua Bulu Angsa Bersilang : Sintesa antara Ilmu Agama
Baca lebih lanjut →

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google