Sabtu, 06 Agustus 2011

Manfaat Berpuasa Untuk Tubuh


Dok. Thinkstock
Sumber: Republika
Selama berpuasa tubuh manusia menghasilkan energi dengan membakar sumber daya yang disimpan oleh tubuh. Simpanan ini terdiri dari lemak, karbohidrat dan gula sehingga menghasilkan energi.
Hati adalah organ yang paling berperan dalam proses ini. Hati mengubah lemak menjadi zat kimia yang disebut Keton tubuh berupa tiga senyawa larut dalam air yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.
Justru tubuh mengambil banyak manfaat dari puasa. Detoksifikasi adalah salah satu manfaat terpenting dari puasa.  Detoksifikasi terjadi saat usus besar, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening dan kulit menghilangkan atau menetralkan racun.
Proses ini dipercepat saat puasa karena tubuh memecah lemak. Bahan kimia dan racun yang diserap dari makanan dan lingkungan yang disimpan dalam cadangan lemak, dilepaskan selama puasa.
Puasa juga menjadi penyembuh bagi tubuh, pikiran dan jiwa dengan cara yang simultan. Pada tingkat fisik, energi dan sumber daya dialihkan dari sistem pencernaan (yang terus-menerus dilakukan saat kita tak berpuasa) ke sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme sehingga kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan membangun kembali berjalan optimal.

Studi medis menunjukkan bahwa puasa juga bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan yang abnormal pada tubuh, seperti tumor. Sang tumor menjadi kelaparan dan karenanya lebih mudah untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Puasa memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan sumber daya dan fokus pada pembangunan kembali. Pada tingkat mikroskopis seperti DNA dan RNA menjadi lebih efisien dalam mentranskripsikan protein dan jaringan yang dibutuhkan tubuh.
Perubahan lain dalam tubuh selama puasa termasuk sedikit penurunan suhu inti tubuh karena penurunan tingkat metabolisme dan fungsi tubuh secara umum. Kadar gula darah juga turun karena tubuh menggunakan cadangan glikogen dalam hati dan angka dasar metabolik (BMR) dikurangi dalam rangka untuk menghemat energi.
Sistem pencernaan, yang sangat sering kelebihan beban dan tak henti-hentinya bekerja, juga membersihkan sendiri sehingga pencernaan lebih efisien dan penyerapan nutrisi lebih optimal. Di sisi lain, lapisan lambung dan usus mengikis masalah 'sampah' tubuh. Proses lain yang menopang infrastruktur dasar tubuh juga  meningkat selama puasa, misalnya produksi hormon meningkat serta pelepasan hormon anti-penuaan.

*) Disarikan dari artikel ilmiah di Majalah Emel yang terbit di Inggris
Baca lebih lanjut →

10 Masjid Tertua di Indonesia


Dok. Thinkstock

Oleh: Tribun News
Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12. Namun sebenarnya Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di Asia Barat sejak abad 7.
Datangnya Islam ke Nusantara membawa warna budaya tersendiri, termasuk arsitektur bangunan. Sebagai tempat beribadah kaum muslim, masjid di Indonesia memiliki corak yang beragam, tergantung daerah dibangun dan pendirinya.
Berikut ini adalah 10 masjid tertua di Indonesia:
1. Masjid Saka Tunggal (1288)
Masjid Saka Tunggal terletak di Desa Cikakak Kecamatan Wangon dibangun pada tahun 1288 sebagaimana terukir di Guru Saka (Pilar Utama) masjid. Tapi dalam membuat masjid ini lebih jelas ditulis dalam buku-buku kiri oleh para pendiri masjid ini adalah Kyai Mustolih. Tapi buku-buku ini telah hilang bertahun-tahun yang lalu. Setiap tanggal 27 rajab diadakan ziarah di masjid dan membersihkan makam Kyai Jaro Mustolih. Masjid ini terletak ± 30 km dari kota purwokerto. Disebut Saka Tunggal untuk membangun tiang yang digunakan untuk membentuk hanya satu tiang (tunggal). Menurut Sopani, salah satu pengurus masjid mengatakan bahwa pilar tunggal melambangkan bahwa ALLAH adalah hanya satu ALLAH SWT. Di beberapa tempat terdapat hutan pinus dan hutan lainnya dihuni oleh ratusan monyet jinak dan ramah, seperti di Sangeh, Bali.
2. Masjid Wapauwe (1414)
Masjid ini masih terawat dengan baik. Bangunan aslinya juga menyimpan beberapa benda warisan seperti drum, tulisan tangan Al Quran, skala batu yang beratnya 2,5 kg dan logam perhiasan. Jika drum atau beduk dipukul maka suaranya akan terdengar sampai seluruh desa, mengundang orang untuk datang ke masjid. Kitab suci Al Quran tulisan tangan di masjid ini pernah dipamerkan di Festival Istiqlal di Jakarta.
3. Masjid Ampel (1421)
Masjid Ampel adalah masjid kuno yang berada di bagian utara Kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel dan di dekatnya terdapat kompleks makam Sunan Ampel. Saat ini Masjid Ampel merupakan salah satu daerah tujuan wisata religi di Surabaya. Masjid ini dikelilingi oleh bangunan dengan arsitektur tiongkok dan arab.
Disamping kiri halaman Masjid Ampel, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininnya untuk penguat janji atau sumpah.
4. Masjid Agung Demak (1474)
Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak, pada sekitar abad ke-15 masehi.
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut Saka Guru. Tiang ini konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai 'saka tatal'. Sedangkan bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut saka majapahit.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.
5. Masjid Sultan Suriansyah (1526)
Masjid Sultan Suriansyah adalah sebuah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Tuan Guru (1526-1550), Raja Banjar yang pertama masuk Islam.
Masjid ini terletak di utara Kecamatan Kesehatan, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, daerah yang dikenal sebagai Banjar Lama yang merupakan ibukota Kesultanan Banjar untuk pertama kalinya.
Arsitektur tahap konstruksi dan atap tumpang tindih, merupakan masjid bergaya tradisional Banjar. Gaya masjid tradisional di Banjar mihrabnya memiliki atap sendiri terpisah dengan bangunan utama. Masjid ini dibangun di tepi sungai di Kecamatan Kesehatan.
6. Masijd Menara Kudus (1549)
Mesjid Menara Kudus (disebut juga sebagai Mesjid Al Aqsa dan Mesjid Al Manar) adalah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 masehi atau tahun 956 hijriah dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan candi. Masjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu.
7. Masjid Agung Banten (1552-1570)
Masjid Agung Banten termasuk masjid tua yang penuh nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di pulau Jawa.
Masjid Agung Banten terletak di kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda china. Ini adalah karya arsitek Cina yang bernama Tjek Nan Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di masjid ini juga terdapat komplek makam sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa serta dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin.
Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti masjid agung. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel. Biasanya, acara-acara seperti rapat dan kajian Islami dilakukan di sini.
Menara yang menjadi ciri khas sebuah masjid juga dimiliki Masjid Agung Banten. Terletak di sebelah timur masjid, menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Dari atas menara ini, pengunjung dapat melihat pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai, karena jarak antara menara dengan laut hanya sekitar 1,5 km.
Dahulu selain digunakan sebagai tempat mengumandangkan azan, menara yang juga dibuat oleh Hendick Lucasz Cardeel ini digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.
8. Masjid Mantingan (1559)
Masjid Mantingan adalah masjid kuno di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Masjid ini didirikan di Kesultanan Demak pada tahun 1559. Ubin untuk lantainya didatangkan dari Makau, Cina. Bubungan atap bangunan gaya termasuk Cina. Dinding luar dan dalam dihiasi dengan piring tembikar bergambar biru, sedang dinding sebelah tempat imam salat dihiasi dengan relief persegi bergambar margasatwa dan penari penari diukir di batu kuning tua.
Pengawasan pekerjaan konstruksi masjid ini tak lain adalah Babah Liem Mo Han.
Di dalam kompleks masjid terdapat makam Sultan Hadlirin, suami dari Kanjeng Ratu Kalinyamat dan adik ipar Sultan Trenggono, penguasa terakhir Demak. Selain itu ada juga makam Waliullah Mbah Abdul Jalil, yang disebut sebagai nama lain Syekh Siti Jenar.
9. Masjid Al-Hilal Katanga (1603)
Masjid ini dibangun pada tahun 1603 masehi pada masa pemerintahan Taja Gowa-24, Aku Manga'ragi Daeng-Manrabbiakaraeng Lakiung atau Sultan Alauddin. Kemudian pada tahun 1605 masjid ini berganti nama Masjid Katangka. Masjid  Al-Hilal Katanga berukuran 14,1 x 14,4 meter dan sebuah bangunan tambahan 4,1 x 14,4 meter. Tinggi bangunan 11,9 meter dan tebal dinding 90 sentimeter.
10. Masjid Tua Palopo (1604)
Madjid Tua Palopo, didirikan oleh Raja Luwu bernama Sultan Abdullah Matinroe pada tahun 1604. Masjid yang memiliki luas 15 m2 ini diberi nama Orang Tua, karena usia yang sudah tua. Sedangkan nama Palopo diambil dari kata dalam bahasa Bugis dan Luwu memiliki dua arti, yaitu: Pertama, makanan yang terbuat dari campuran beras ketan dan air gula. Kedua, memasukkan pasak dalam lubang tiang bangunan. Kedua makna memiliki hubungan dengan proses pembangunan Masjid tua Palopo ini.
Baca lebih lanjut →

Pahala Salat Berjamaah


Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian." (HR Bukhari dan Muslim). Dengan alasan ini, seperti diceritakan Jabir ra, saking inginnya mendapatkan keutamaan pahala shalat berjamaah di masjid, banyak sahabat dari Bani Salamah terdorong pindah rumah mendekati masjid Nabi.
Mendengar kabar tersebut , Rasulullah  bertanya kepada mereka, "Benarkah kalian ingin pindah rumah mendekati masjid? " Mereka menjawab, "Benar, ya Rasulullah." Nabi bersabda, "Wahai Bani Salamah, tetaplah di tempat kalian, karena setiap langkah kaki kalian ke masjid dicatat satu pahala."
Selain itu, orang yang shalat berjamaah di masjid masih mendapat bonus pahala, yaitu setiap langkah kakinya ke masjid dapat menghapus satu kesalahan. Bahkan, selama menunggu datangnya shalat, dia tetap memperoleh pahala shalat. Setelah itu, selesai shalat, selama ia berada di masjid dan belum batal wudhu, para malaikat berdoa untuknya,  "Ya Allah, berkahilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia." (Muttafaqun 'alaih).
Rangkaian shalat dimulai dari berwudhu, yang merupakan sarat sahnya shalat. Dalam hadis yang diriwayatkan Malik, Nasa', Ibnu Majah, dan Hakim, Rasul memberikan penjelasan mengenai wudhu ini. Beliau mengatakan, jika seseorang berwudhu lalu berkumur, maka dosa-dosa keluar dari mulutnya.
Jika orang itu membersihkan hidung, maka dosa-dosa keluar dari hidungnya. Jika dia membasuh muka, maka dosa-dosa keluar dari mukanya hingga dari bawah kelopak matanya. Jika dia membasuh kedua tangan, maka dosa-dosa keluar dari kedua tangannya hingga dari bawah kukunya.
Dan, Jika dia mengusap kepala, maka dosa-dosa keluar dari kepalanya hingga dari kedua telinganya. Jika dia membasuh kedua kaki, maka dosa-dosa keluar dari kedua kakinya hingga dari bawah kuku kakinya. Setelah itu, langkahnya ke masjid dan shalatnya menjadi tambahan pahala baginya.
Ketika datang waktu shalat, azan dikumandangkan di masjid atau mushala maka orang-orang yang mendengar seruan azan disunahkan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin. Jika ini dilakukan, orang-orang yang menjawab seruan azan tersebut akan masuk surga.
Selesai azan, kita disunahkan bershalawat dan berdoa untuk Rasulullah. Dengan melakukan ini, niscaya niscaya Allah memberi keberkahan 10 kali lipat dan kita akan mendapat syafaat dari Rasulullah di hari kiamat. Selain itu, sebelum dan atau sesudah shalat fardhu, kita dainjurkan melaksanakn shalat sunah rawatib.
Shalat tersebut berfungsi untuk menyempurnakan shalat fardhu yang kita tunaikan.
Setiap shalat sunah memiliki keutamaan, misalnya, (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa`i). Subhanallah, setiap shalat fardhu yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid ternyata membawa gerbong pahala sangat besar. (Sumber: Syamsu Hilal/Republika)
Baca lebih lanjut →

Jam Raksasa Mekkah Sudah Beroperasi


The Mecca Royal Clock Tower, jam tertinggi nomor dua di dunia sudah berdetak. Operasional jam raksasa di belakang Masjidil Haram tersebut dimulai tepat 1 Ramadan 1432 Hijriah.

Jam raksasa ini punya banyak keistimewaan. Suara azan yang keluar dari jam bisa terdengar hingga tujuh kilometer. Sementara nyala lampu hijau dan putih saat adzan bisa terlihat hingga jarak 30 kilometer.
Wajah jam juga dapat berganti warna. Bila siang, wajah jam berwarna putih. Bila malam menjadi hijau dan putih. Jam raksasa ini berada di atas King Abdul Aziz Endwoment Project.  Sebuah kompleks megah yang terdiri atas tujuh menara.
"Semua persiapan untuk menerima tamu saat Ramadan di hotel sudah lengkap. Seluruh kamar dan suite roomsudah bernuansa Ramadan," kata Direktur Telekomunikasi dan Promosi Bisnis Fairmont Raffles Hotels International, Khaled Yamaq.
Tinggi menara jam ini mencapai 601 meter dengan 76 lantai. Menara jam memiliki 858 kamar suite yang pemandangan dari jendelanya menghadap ke Masjidil Haram.
Untuk upacara dimulainya operasional jam The Mecca Royal Clock Tower akan didahului oleh tujuh kali tembakan meriam. (Sumber: Republika)
Baca lebih lanjut →

Tips Puasa Sehat untuk Ibu Menyusui


Dok. Thinkstock

Oleh: Tribun News
Menunaikan puasa pada bulan Ramadan wajib hukumnya untuk Muslim yang telah memenuhi syarat. Tak terkecuali ibu hamil dan ibu menyusui, dengan catatan setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun Allah telah memberikan keringanan kepada ibu hamil dan menyusui dengan membolehkan berpuasa di luar Ramadan atau dengan membayar fidyah.
Menyusui adalah fitrah yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan. Kemampuan seorang ibu untuk berpuasa pada masa-masa menyusui berkaitan erat dengan kondisi kesehatannya. Kesehatan ini berkaitan erat dengan pola hidup dan pola makan, apalagi pada bulan Ramadan.
Asupan gizi pada ibu menyusui harus memadai untuk mensuplai Laktasi yang dibutuhkan oleh sang bayi.
Perbedaan paling signifikan pada bulan Ramadan adalah waktu makan. Ibu yang biasanya makan pagi, siang, dan malam harus mengubah jam makan pada waktu sahur dan berbuka. Oleh sebab itu, dua waktu makan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memaksimalkan asupan gizi pada dua waktu makan tersebut.
Sebenarnya saat berpuasa, ASI yang dihasilkan ibu menyusui tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya karena saat berpuasa tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi. Produksi ASI akan diambil dari zat gizi, yaitu energi, lemak, protein, vitamin dan mineral dari tubuh sang ibu. Penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat.
Ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari, saat sahur, berbuka dan setelah tarawih. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan cadangan ASI dalam tubuh. Makanan dengan komposisi gizi berimbang, karbohidrat (nasi, roti, kentang), protein (ikan, telur, tempe, tahu), vitamin-mineral (sayur dan buah) dan lemak (daging sapi, daging ayam, susu) juga harus menjadi perhatian.
Berikut beberapa tips mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI saat puasa Ramadan:
1. Memperbanyak konsumsi cairan
Saat berpuasa cairan berkurang sebanyak 2 sampai 3% dalam tubuh. Tubuh menyesuaikan diri dengan mengurangi keringat dan produksi urine. Berbuka dengan minuman manis dan hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. Meminum susu dapat menjadi alternatif untuk menambah energi dalam tubuh. Teh manis hangat, jus dan kurma dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui.
2. Menyeimbangkan komposisi gizi pada menu makanan
Pada dasarnya tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa 70% dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya didapat dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Mengonsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka dan setelah tarawih harus dipertahankan.
Sebagai alternatif menu, satu porsi opor ayam sekitar 200 gram, mengandung 700 kalori. Santan pada opor memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Jika dengan kuah, satu porsi opor mengandung 700 kalori, tapi ayamnya hanya mengandung 200 kalori. Satu potong rendang dengan berat 340 gram, mengandung lebih dari 800 kalori. Segelas es buah dengan ukuran 180 ml mengandung 173 kalori.
3. Istirahat yang cukup
Pada saat bayi menyusui syaraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah Prolaktin dan Oksitosin.
Hormon Prolaktin membuat sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Sedangkan hormon Oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi dan memompa ASI keluar dari puting.
Aktivitas ini memperlihatkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Efeknya ibu yang berpuasa akan lemas setelah menyusui. Beristirahat sejenak akan mengembalikan energi pada ibu. Tidak lupa secara psikologis, keyakinan bahwa ASI akan tetap lancar selama berpuasa juga harus tetap dikuatkan. Ini berpengaruh besar pada produksi ASI.
Baca lebih lanjut →

Salat Bisa Obati Stroke


Staf pengajar Fakultas Keperawatan dan Komunitas Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Setiawan, memperkenalkan pengobatan stroke dengan cara terapi komplementer salat.
"Alhamdullilah kesembuhan pasien menggunakan metode pengobatan dan shalat kesembuhannya mencapai 90 hingga 97 persen," terangnya dalam seminar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), Bengkulu, belum lama ini.
Menurutnya, dunia kesehatan dan pengobatan dewasa ini banyak memadukan antara medis dan pendekatan spiritual, dengan beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuwan ada korelasi antara salat tahajjud terhadap kekebalan tubuh.
"Para ilmuwan asing meyakini pendekatan spiritual memengaruhi secara signifikan. Gerakan salat dapat mempengaruhi kinerja darah ke otak dan ini sangat berguna bagi kesehatan terutama dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit," tambahnya.
Dalam keilmuwan, bangun pada malam hari berwudu dan melaksanakan salat akan memicu energi positif dari beberapa molekul penting yang ada di air dan tubuh.
"Salat khusyuk itulah catatannya karena hubungan langsung dengan sang pencipta, memicu konsentrasi otak," jelasnya.
Selain salat, dia juga memperkenalkan beberapa metode pengobatan yang telah dilakukannya secara eksperimen di lembaga pendidikan Unpad.
Dikatakannya ada 10 metode pengobatan yang ia lakukan diantaranya, anatomi fisiologi, aroma terapi bunga, pijat, akupuntur, terapi lingkungan, terapi air, sistem totok, hipnotis dan bio energi.
Hingga saat ini ia telah membuka beberapa tempat pengobatan terapi komplementer hasil riset yang ia lakukan di lembaga Unpad tidak hanya stroke bahkan mencakup 120 jenis penyakit lainnya.
"Ilmu ini unik, perpaduan antara intelektual dan spiritual penting dan jarang didapat mahasiswa," ungkap Lidya salah seorang mahasiswa peserta seminar.  (Sumber: Tribun News)
Baca lebih lanjut →

Jangan Salah Berdoa


Saya memiliki sahabat yang sangat beruntung. Tidak hanya kuliah di luar negeri, tetapi juga mendapat kesempatan bermukim di dua kota suci yang menjadi idaman banyak orang Islam. Selama empat tahun belajar di Madinah, dia dapat sepuasnya shalat di Masjid Nabawi, bahkan tidak terhitung shalat di Raudhah, satu taman surga di dunia ini. Begitu juga setelah bermukim di Makkah, dia dapat melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, kecuali Ashar, karena lebih banyak dilaksanakan di kampus.
Setiap habis shalat, dia tak pernah lupa berdoa. Yang paling sering dia minta dalam doanya adalah semoga Allah SWT memudahkan jalan baginya menghajikan kedua orang tuanya. Tatkala melepas kepergiannya dulu ke Tanah Suci, sang ibu berkata dengan suara lirih: "Nak, apakah Ibu suatu saat mungkin sampai ke Tanah Suci itu, mencium Hajar Aswad dan berdoa di Multazam?" Setiap kali ingat pertanyaan ibunya itu, dia semakin khusyuk berdoa agar Allah memperkenankan doanya.
Alhamdulillah, doa sahabat saya terkabul. Dari hasil menyisihkan beasiswa setiap bulan, dan nyambi bisnis kecil-kecilan pada musim haji, dia dapat menghajikan kedua orang tuanya. Tidak henti-henti dia mensyukuri nikmat Allah yang tak terhingga itu. Sekarang musim haji sudah berlalu, kedua orang tuanya sudah kembali ke Tanah Air, sahabat saya konsentrasi menghadapi ujian yang sangat menentukan.
Semester ini, sahabat saya hanya mengambil satu mata kuliah. Jika satu mata kuliah ini tidak lulus juga, dia masih diberi kesempatan untuk menempuh ujian sekali lagi. Jika tidak lulus, dia akan drop out (DO). Dia optimistis lulus karena satu semester ini hanya belajar satu mata kuliah. Semua buku wajib dan yang dianjurkan profesor sudah dipelajarinya. Tetapi sayang, setelah nilai diumumkan, dia tetap tidak lulus.
Akhirnya, dia belajar lagi untuk persiapan ujian ulangan sebulan lagi. Ini ujian sangat menentukan nasibnya, terus kuliah apa pulang kampung. Profesor mata kuliah itu sudah didatanginya, memohon pengertian. Dengan dingin sang profesor menjawab: "Biasa, ujian itu ada yang lulus ada yang tidak". Apa yang dia khawatirkan itu, terjadi juga, dia tetap tidak lulus dan akhirnya apa boleh buat, dia DO.
Sebelum meninggalkan Kota Makkah, sahabat saya itu mencoba mengingat-ingat apa kesalahannya, mengapa dia sampai DO. Tiba-tiba dia ingat, suatu hari pernah berdoa di Multazam dengan penuh kekhusyukan: "Ya Allah. Izinkan aku menghajikan kedua orang tuaku. Kumohon ya Allah. Asal aku dapat menghajikan kedua orang tuaku, kuliahku DO juga tidak apa-apa ya Allah."
Sahabat saya sadar dia telah salah berdoa. Akhirnya, dia berdoa lagi dengan sepenuh hati di Multazam, memohon ampun atas kesalahannya dalam berdoa. Harusnya dia meminta kedua-duanya, dapat menghajikan kedua orang tua dan lulus ujian dengan nilai baik. Setelah memperbaiki doanya, dia coba lagi melamar strata dua di universitas lain di Arab Saudi.
Alhamdulillah, dengan karunia dan izin Allah, dia diterima lagi kuliah S2 di kampus lain. Sekarang sahabat saya itu sudah menyelesaikan pendidikan doktornya dan berkiprah di Tanah Air. Itulah pelajaran dari sahabat saya, jangan salah berdoa, memohon kepada Allah. (Sumber: Prof Dr Yunahar Ilyas/Republika)
Baca lebih lanjut →

Kekuatan Azan


Dok. Thinkstock
Oleh: Ustad Arifin Ilham/Republika
Waktu bergerak dan terus berputar. Malam berganti dan siang kembali menjelang. Begitu seterusnya, hingga fase alam dunia ini berakhir. Tentu tidak ada yang bisa menahan gerak sunatulah-Nya ini.
"Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berilmu." (QS Ali Imran [3]: 190).
Tiap kali terjadi pergantian dari malam ke siang atau sebaliknya, maka bagi mereka yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambutnya dengan panggilan salat. Saat peralihan dari malam ke siang bukankah kita disambut dengan salat Subuh. Saat peralihan dari siang ke malam kita disambut dengan salat Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Bahkan pada tengah malam saat penghuni bumi terlelap dalam tidurnya, mereka para perindu-Nya berdiri menegakkan salat, rukuk dan sujud kehadirat Allah Rabbul 'Izzah.
Orang yang beriman pasti merindukan suara azan yang bersahutan dari berbagai masjid dan mushala. Karena, tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi ruang semesta di negeri ini selain azan.
Selama 24 jam azan akan terus berkumandang menjelajah ke seluruh bumi ini. Dari Papua hingga Aceh, terus berlanjut hingga berbagai negara dan benua. Belum selesai kumandang azan zuhur di benua Amerika, azan Subuh sudah kembali menyapa Papua.
Tanpa kita sadari para muazin di seluruh penjuru dunia ini tak henti-hentinya bersahutan mengumandangkan azan. Suara azan Zuhur seolah meredam teriknya sinar sang surya. Suara azan Asar bercampur dengan sinar mentari yang menghangat dan tiupan angin yang sepoi. Suara azan Maghrib yang lantang, mengajak melepas penatnya hari. Suara azan Isya, membawa kehangatan ketika malam mulai beranjak dingin. Sementara suara azan Subuh memecah keheningan dan membangunkan kesadaran.
Semua panggilan azan ini bertujuan mengingatkan penghuni bumi yang beriman kepada Allah untuk tegak dengan shalatnya. Mengingat Allah sebanyak-banyaknya dan mengajak manusia untuk tidak terlelap dan lupa pada kesibukan dan keasyikan dunia. Menyeru manusia untuk tidak tersesat dalam kegelapan dunia dan kebuntuan akhirat.
Perhatikanlah lafaz-lafaz azan yang sering kita kumandangkan itu. Betapa tingginya kekuatan azan dan betapa indah kata-katanya. Kata-kata itu dengan seluruh kekuatannya terus-menerus mengingatkan kita akan palsunya segala klaim keduniawian. Di bumi dan di langit hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan diikuti ajaran-Nya.
Ketahuilah, azan bukan semata panggilan muazin, tetapi panggilan Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Coba simak ulang lafaz azan. Ternyata yang dipanggil "Hayya 'alash shalah" adalah yang bersyahadat. Artinya, mereka yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah; tidak ada ajaran yang dapat membahagiakan kecuali ajaran yang dibawa utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Mereka yang tidak bersyahadat tidak dipanggil.
Sementara panggilan itu dalam rangka "al-falaah," meraih kesuksesan dunia akhirat. Inilah yang membuat orang-orang beriman selalu bahagia mendengar dan memenuhi panggilan setiap kumandang azan.
Baca lebih lanjut →

Hindari Minuman Dingin Saat Berbuka


Dok. Thinkstock
Sumber: Tribun News
Setelah seharian berpuasa memang paling enak minum air es yang terasa segar di mulut. Namun tahukah Anda kebiasaan minum minuman dingin saat berbuka puasa adalah kebiasaan yang tidak sehat.
"Biasanya saat berbuka umat muslim langsung menghilangkan dahaga dengan air es. Saya sarankan sebaiknya hal tersebut jangan dilakukan karena dapat menyebabkan konstraksi pada lambung," jelas Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Barat, dr Nursyam, M.Kes di Sungai Raya, belum lama ini.
Dr Nursyam menyarankan saat berbuka puasa ada baiknya dibuka dengan meminum air manis hangat untuk menstabilkan lambung yang kosong selama menjalankan puasa.
"Setelah lima sampai sepuluh menit, silakan minum air es karena kondisi perut sudah stabil. Namun alangkah baiknya jika diisi dulu dengan makanan yang manis seperti kurma dan kolak," tuturnya.
Nursyam menjelaskan selama 14 jam lambung dalam keadaan kosong. Jika langsung diisi dengan air dingin, maka lambung akan terkejut dan menyebabkan konstraksi.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya itu menambahkan, dalam menjalankan puasa pada saat akan tidur malam dan saat sahur ada baiknya memperbanyak minum air putih sampai dua liter.
Lalu memperbanyak makan sayur dan buah berserat juga bisa menjaga daya tahan tubuh serta mengurangi lapar. Selain itu, makanan berserat juga bisa menahan daya tampung air di dalam lambung.
Baca lebih lanjut →

Agar Tubuh Tetap Fit di Bulan Puasa


Puasa dalam definisi Islam adalah menahan makan, minum dan hawa nafsu dari waktu imsak hingga maghrib tiba dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Puasa Fardu Ain (puasa wajib) dilaksanakan selama bulan Ramadan yang berdurasi antara 29 hingga 30 hari.

Puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori, sebanyak 20-30 persen. Namun dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh. Di negara maju, puasa dijadikan sebagai salah satu upaya terapi beberapa penyakit degeneratif.
Beberapa hasil penelitian ilmiah menunjukkan manfaat kesehatan puasa, antara lain dapat mengurangi resiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah).
Namun, perlu diperhatikan pula asupan makanan selama puasa agar tubuh tetap fit. Berikut ini beberapa tips soal makanan selama Ramadan:
1. Berbukalah dengan teh manis hangat, air putih yang tidak dingin atau terlampau panas dan makanan manis. Misalnya dengan jus buah-buahan yang tidak asam, seperti semangka atau alpukat. Kurma sangat dianjurkan untuk berbuka puasa.  Jangan berbuka dengan kopi atau minuman soda karena lambung Anda akan terasa perih.
2. Komposisi karbohidrat, protein dan sayuran harus pas, jangan pula terlalu banyak agar perut tidak terlalu kenyang.
3. Kurangi makanan yang berlemak dan berminyak.
4. Konsumsi buah-buahan dan sayuran.
5. Kunyah makanan perlahan-lahan. Pastikan makanan yang masuk ke dalam perut kita sudah dikunyah hingga halus sehingga kerja usus tidak terlalu berat.
6. Perbanyak minum air putih, setelah makan, sebelum sahur, sesudah sahur atau setelah salat Tarawih.
7. Berhentilah makan sebelum kenyang.
8. Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Waktu yang baik untuk berolahraga di bulan puasa adalah di sore hari, sekitar satu jam sebelum waktu berbuka. Lakukan selama 15-30 menit sebanyak dua sampai tiga kali sepekan. (Sumber: Republika)
Baca lebih lanjut →

Khitan Bisa Mencegah HIV


Dok. Thinkstock
Sumber: Inilah.com
Penelitian mengungkapkan, khitan mampu memperkecil efek transmisi HIV. Berkat khitan, penularan HIV bisa dicegah 50-60% di Amerika Serikat (AS). Hasil riset ini dipresentasikan di XVIII International AIDS Conference di Wina, Austria.
Studi ini dilakukan pada warga Afrika dari 2005-2007. Hasil menunjukkan tingkat penularan HIV menurun terhadap pria yang melakukan khitan. Uji klinis pun dilakukan di Uganda, Kenya dan sub-Sahara Afrika Selatan. Hasilnya khitan mampu menurunkan resiko penularan HIV wanita ke pria sebesar 50-60%. Keberhasilan uji ini diharapkan juga bisa berhasil untuk pasangan homoseksual AS. “Khitan melindungi pria heteroseksual agar tak tertular HIV dari pasangan wanitanya,” kata penulis studi baru ini sekaligus peneliti pasca-doktoral University of Pittsburgh, Chongyi Wei.
Namun, hasil studi tak sama pada pria homoseksual. Dalam studi baru, para peneliti University of Pittsburgh melakukan survey pada 521 pria gay dan biseksual di San Francisco. Peneliti menemukan, 115 orang (21%) adalah HIV positif . Sedangkan yang 327 orang  (63%) telah disunat tercatat negatif HIV. Dari 69 orang tersisa (13%), hanya tiga orang (0,5%) mengatakan bersedia berpartisipasi dalam uji klinis khitan dan pencegahan HIV.
Para peneliti mengungkapkan temuan mereka ke seluruh populasi pria gay dan biseksual San Francisco yang diperkirakan mencapai 65 ribu orang. Hasilnya, hanya 500 pria berpotensi benar-benar mendapat manfaat dari khitan. Dari kelompok itu, “Sedikit pria bersedia dikhitan meski terbukti menjadi strategi pencegahan HIV yang efektif di antara para pria gay dan biseksual," kata Wei.
Pada kenyataannya, hanya empat (0,7%) dari peserta studi bersedia melakukan khitan jika hal ini kasusnya. Perbedaan antara hasil uji klinis di Afrika dan AS adalah, penyebab utama infeksi HIV di Afrika adalah seks heteroseksual, sementara seks homoseksual menjadi penyebab utama penularan di AS, papar Wei. “Kesimpulan utama studi kami adalah, khitan memiliki dampak yang sangat terbatas pada epidemi HIV di kalangan pria gay atau biseksual di San Francisco karena banyak dari mereka yang sudah dikhitan,” ujar Wei.
Selain itu, sebagian besar pria gay atau biseksual berpartisipasi dalam kedua peran reseptif (pasangan yang dianal) dan insertif (pasangan yang melakukan anal). Karena khitan hanya meningkatkan perlindungan bagi pria insertif, maka pada kalangan ini, khitan tak akan melindungi pria dari semua tindak seksualnya. Menurut American Urological Association (AUA), khitan diyakini bisa mengurangi risiko penularan HIV dengan membuang bagian kulup paling rentan infeksi virus.
“Khitan di AS sudah sangat umum. Alhasil, khitan bisa menjadi strategi sejumlah pria untuk mencegah HIV potensial saat dewasa,” lanjut Wei. Hasil studi menunjukkan, khitan jelas memiliki potensi bermanfaat untuk pelaksanaan program-program pencegahan HIV. Praktek ini memang jarang sekali terjadi di Afrika. Namun, khitan kini sedang digalakkan di beberapa negara di Afrika.
Baca lebih lanjut →

Sayuran Bisa Menunda Lapar


Dok. Thinkstock
Sumber: Republika
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dr. Titus Nursiwan, mengatakan untuk menjaga ketahanan tubuh selama menjalankan ibadah puasa, umat Muslim disarankan banyak mengonsumsi sayuran. Sayuran yang punya kandungan serat tinggi dapat menahan lapar hingga 14 jam.
"Selama bulan puasa ada baiknya memperbanyak makanan berserat tinggi. Kandungan serat yang tinggi akan mengurangi rasa lapar hingga 14 jam. Salah satu yang paling populer adalah sayur bayam dan pisang berangan," jelasnya kepada Republika.
Ia menambahkan dengan makanan berserat ibadah puasa bisa lebih khusyuk dilakukan karena stamina tubuh lebih optimal. Titus juga memberikan saran yang harus diperhatikan dalam  kondisi perut yang kosong.
"Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan yang banyak mengandung gas. Di samping itu makanan yang mengandung banyak santan juga sebaiknya dihindari, ini sebenarnya hal yang paling banyak disukai masyarakat," ujarnya.
Pada kondisi perut kosong sebenarnya seseorang gampang terserang penyakit. Di antara penyakit yang paling umum adalah flu. Sehingga bagi masyarakat yang rentan terserang flu, sebaiknya sangat berhati-hati dalam menjaga kondisi tubuhnya.
Lalu pada saat puasa air yang harus masuk ke dalam tubuh adalah 2,5 liter atau 10 gelas. Pasokan itu harus bisa terpenuhi setelah berbuka puasa dan saat waktu sahur.
"Ritmenya terserah masing-masing kebutuhan tubuh, kapan mau menerimanya," imbuhnya.
Mengonsumsi suplemen juga tidak dianjurkan bagi mereka yang menjalani ibadah puasa, karena suplemen hanya dibutuhkan sebagai pelengkap dari pemenuhan kebutuhan pokok yang sudah diasup.
"Pemenuhan kebutuhan pokok menjadi kurang selama puasa, dan karena itu suplemen tidak perlu dikonsumsi," katanya.
Baca lebih lanjut →

MEGENGAN, Tradisi di Jawa Timur (Sebagai Ungkapan Maaf-Memaafkan)


Dok. Thinkstock

Oleh: Dian Ina Mahendra
Meminta maaf sebelum memasuki Ramadan telah menjadi tradisi di Indonesia. Dewasa ini, seiring perkembangan teknologi, orang dengan mudah saling meminta maaf lewat pesan pendek. Tetapi bagaimana dengan ratusan tahun lalu, ketika telepon seluler belum ditemukan?
Masyarakat Jawa Timur punya jawabannya. Mereka meminta maaf dengan cara mengirimkan kue apem.
Tradisi ini disebut megengan. Kue apem, yang berbentuk bundar dan terbuat dari tepung beras dan gula, dipilih masyarakat Jawa Timur sebagai simbol permintaan maaf sebab konon nama apem berasal dari kata “affuwwun” — yang berarti maaf atau ampunan.
Jadi mengirim apem ibaratnya seperti menyatakan “Saya telah memaafkanmu dan melupakan semua masalah di antara kita. Saya harap kamu juga demikian.”
Selain saling berkirim apem, biasanya diadakan pula acara makan bersama di masjid dan musholla, tempat warga kampung biasa berkumpul dan beribadah. Untuk keperluan ini, masing-masing keluarga biasanya mengirim hidangan nasi lengkap dan lauk-pauknya. Makanan-makanan ini disajikan dalam wadah yang terbuat dari pelepah pisang dengan rangka bambu dan dilapisi daun pisang (encek).
Selain nasi putih, ada pula yang menghidangkan nasi uduk atau nasi kuning. Lauk yang disajikan antara lain ayam panggang, sambal goreng hati dan kentang, daging dengan serundeng kelapa, oseng-oseng buncis, kering tempe, dan lain-lain. Ini disesuaikan dengan kemampuan keluarga yang membuat. Tentu dengan mudah bisa ditandai, keluarga mampu akan membuat hidangan yang lebih mewah dengan berbagai variasi masakan.
Tak hanya dimakan di masjid, makanan-makanan itu juga dihantar ke saudara dan tetangga. Demikianlah, seisi kampung seolah berpesta penuh rasa syukur dan sukacita menyambut datangnya Ramadan.
Hingga kini tradisi megengan masih banyak berlangsung di kampung dan kota-kota kecil di Jawa Timur. Sepanjang yang saya ketahui, di sebagian kota Malang tradisi ini juga masih dapat ditemui, meskipun jumlahnya makin menipis tiap tahun.
Baca lebih lanjut →

Senin, 01 Agustus 2011

KEISTIMEWAAN SHOLAT TARAWIH DI BULAN SUCI RAMADHAN




Kini Bulan Ramadhan sudah datang, bulan suci yang dinanti2 umat muslim sedunia, bulan dimana kita berlomba2 untuk mengharapkan berkah, rahmat, pahala, ampunan, serta lailatul qadar di dalamnya. Sungguh bulan yang penuh hikmah. Amalan2 yang kita kerjakan pun sangat berharga nilainya. 

Seperti amalan sunnah untuk melakukan sholat tarawih, gimana kalian pada rajin kan sholat tarawih nya. Bagi kalian yang lom tau apa keistimewaan atau keutamaan sholat tarawih, yuuks kita sma2 cermati apa sajah keutamaanya mulai malam prtama mpe malam tiga puluhnya…
Shalat

Dari Ali bin Abi Thalib r.a. bahwa dia berkata: "Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan."

Kemudian beliau bersabda;



  1. Pada malam pertama, Orang mukmin keluar dari dosanya seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
  2. Pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
  3. Pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”.
  4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
  5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
  6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
  7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
  8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin a.s.
  9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allag Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi SAW.
  10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
  11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
  12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
  13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
  14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
  15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
  16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
  17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
  18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.
  19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
  20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
  21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
  22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
  23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
  24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
  25. Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
  26. Pada malam kedua puluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
  27. Pada malam kedua puluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
  28. Pada malam kedua puluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
  29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
  30. Pada malam ketiga puluh, Allah berfirman:”Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari iar Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku” (HR Majalis).
-- semutlanank --
Baca lebih lanjut →

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google