Sabtu, 24 November 2012

Pesan Dan Do'a peringatan Tahun Baru Islam 1434 H di Nambangan Surabaya




Sumbersegoro :
Jumat, 23 Nopember 2012 seluruh warga Nambangan Cumpat ini berkumpul, dari Bapak-bapak, Ibu-ibu serta anak-anak. Mereka berkumpul di tengah-tengah Kampung mereka untuk menggelar acara peringatan Tahun Baru Islam 1434 H.

Peringatan yang bertemakan Istighfar dan Istighosah ini dimulai dari jam 19.30 WIB sampai dengan 22.30 WIB. Dalam acara ini Mubaligh berpesan agar kita jangan sampai terpecah dan tetap menjaga tali persaudaraan. Para masyarakat harus waspada akan fitnah-fitnah yang menimbulkan perpecahan. "Sampean-sampean kabeh harus tetap berpikir dingin, jangan mudah terpancing emosi" ujar mubaligh. "Kalau kita mengumbar emosi bisa menimbulkan perpecahan sesama saudara dan nantinya pihak ketigalah yang senang kalau kita terpecah, karena itu tujuan mereka"lanjutnya.



Acara kemudian dilanjutkan dengan Istighosah dan diakhiri dengan Do'a : 
Dalam Do'a mereka meminta : 
1. Agar Penambangan Pasir Laut di wilayah Suramadu ini dihentikan
2. Do'a untuk Umat Islam di Palestina dan Myanmar yang saat ini mendapat Coba'an

Sedikit Dokumentasi peringatan tersebut :

















 

Dokumentasi diambil di :
 Nambangan Cumpat, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak Kota Surabaya

Baca lebih lanjut →

Kamis, 01 November 2012

AKSI DEMO SEHARIAN WARGA NAMBANGAN CUMPAT, KENJERAN SURABAYA TERHADAP PENGERUKAN PASIR SURABAYA







sumbersegoro : senin, 29 Oktober 2012 ratusan nelayan libur melaut mereka melakukan aksi demo terhadap pengerukan pasir di selat madura (surabaya) yang dilakukan oleh PT Gora Gahana. 

Seluruh warga nambangan cumpat yang berada di kawasan kenjeran kota surabaya ini menggelar aksi demo sepanjang jalan dan berpuncak di Kelurahan Kedung Cowek. Mereka mengecam pengerukan pasir yang dilakukan oleh PT. Gora Gahana.

Para Nelayan tersebut mendesak agar Pajabat terkait tidak hanya mementingkan uang dan memperbesar penghasilannya dengan mengorbankan masyarakat kecil. Memang banyak pejabat yang Pro dengan PT. Gora Gahana dan menganggap bahwa aksi demo masayarakat nelayan tersebut dikarenakan kurangnya "sosialisasi" (dalam arti kompensasi berbentuk uang), tapi "sosialisasi" dalam bentuk apapun sudah pasti akan tetap ditolak warga karena mereka telah merasakan akibat penambangan pasir pada tahun-tahun sebelumnya dan seluruh warga telah bersumpah untuk menolak penambangan pasir tersebut.




Para Nelayan tersebut pernah ditawari akan kompensasi tersebut dan ditolak mentah-mentah oleh para nelayan karena berbagai alasan, diantaranya :
  1. Dengan rusaknya ekosistem laut otomatis penghasilan mereka juga akan berkurang dan ini butuh bertahun - tahun untuk memulihkannya.
  2. Perkampungan di pesisir pantai terancam amblas. "Karena jelas tanah yang berada di bawah rumah-rumah penduduk akan tergerus ke bawah akibat pengerukan pasir tersebut.
  3. Pantai mereka telah hilang karena pasir di sekitar rumah mereka tergerus sampai kedalaman 3 meter, hal ini membuat ombak laut langsung berbenturan dengan rumah warga. sampai sekarang sedikitnya sudah 3 rumah warga yang hancur terkena ombak.
  4. dan banyak lagi dampak lainnya akibat pengerukan pasir tersebut) ucap Massa nelayan yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pesisir Suramadu (FMPS) tersebut.
Koordinator FMPS, Munir mendesak pemerintah setempat mematuhi rencana tata ruang dan tata wilayah perairan Selat Madura. Pengerukan pasir laut oleh PT Gora Gahana berada di zona III yang tidak diperuntukan untuk areal penambangan.

“Karena PT Gora Gahana yang didukung oleh Lantamal V TNI AL telah melakukan pelanggaran Pasal 35 (i), Undang-undang tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, kami minta Lurah mendukung penolakan ini,” ujar Munir. 


Didesak warga, Lurah Kedung Cowek, Abdul Bahri akhirnya bersedia membuat surat pernyataan mendukung penolakan penambangan pasir. “Nelayan tidak menghendaki pengerukan pasir di kawasan Suramadu. Saya sebagai lurah juga menolak pengerukan dan meminta PT Gora Gahana untuk koordinasi dengan pihak terkait,” kata Abdul Bahri.  

Abdul Bahri mengaku belum menjadi Lurah Kedung Cowek saat terbit izin penambangan pasir tahun 2006. Dia juga tidak dapat menjamin apakah surat pernyataannya menolak penambangan pasir memiliki kekuatan hukum. 

Dari sekitar 5.300 warga Kelurahan Kedung Cowek, lebih dari separonya adalah nelayan. Penambangan pasir laut di kawasan Selat Madura menyebabkan berkurangnya tangkapan ikan.

Tak sampai disitu perjuangan Para nelayan di Selat Madura ini, mereka menyandera kapal keruk milik PT Gora Gahana yang dijaga ketat delapan personel TNI.

Sekitar pukul 18.00 WIB, para nelayan yang tinggal di kawasan Nambangan, Kenjeran ini, berbondong-bondong menuju zona tiga, sekitar tiga mil dari bibir pantai. Di atas perahu miliknya, massa kemudian mengepung kapal yang digunakan PT Gora Gahana untuk mengeruk pasir di kedalaman laut, sekitar 12 meter.

Mereka berteriak-teriak di atas perahu mengecam aksi pengerukan pasir yang dilakukan PT Gora Gahana yang dilindungi Dispotmar Lantamal V TNI AL.

"Maling pasir. Maling pasir. Maling pasir," teriak mereka, Senin (29/10).

Sempat terjadi perak mulut antara massa dengan delapan anggota TNI yang berada di atas kapal keruk. Sementara para nelayan yang menyiapkan bom molotov di perahunya, menantang para anggota TNI tersebut bertarung fisik di atas laut.

Para nelayan di Selat Madura ini, meminta kapal keruk tersebut segera dipindah dari pantai paling lambat hingga besok pagi.

"Jika tidak, kami akan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi, untuk mengusir kapal tersebut dari Selat Madura. Bahkan, tadi saya sudah ditelepon oleh teman-teman nelayan di Pulau Madura yang siap bergabung," kata salah satu pengunjuk rasa, Munir.



Sumber : 
2. vhrmedia.com
3. Seputar Indonesia
4. Trans 7
5. Observasi langsung
Baca lebih lanjut →

Minggu, 28 Oktober 2012

WARGA NAMBANGAN CUMPAT DEMO RUMAH PELAKU KOMPLOTAN PT. GORA GAHANA


sumberseogoro News: Tak seperti biasanya malam ini banyak sekali warga yang keluar dari rumahnya dan berkumpul di jalan. Beberapa warga yang tidak tahupun juga ikutan berkumpul di jalan raya, mereka penasaran ada apa sampai begitu banyak orang dijalan. 

Cerita dari mulut-kemulut tersebar begitu cepat. Terdengar berita bahwa PT. Gora Gahana (Perusahaan yang ngotot untuk melakukan pengerukan di wilayah pencarian ikan warga) telah mendapati 700 KK (Kartu Keluarga) Penduduk sekitar. Mereka mendapatkan KK tersebut dari 2 petugas kelurahan Kedung Cowek. Kedua petugas tersebut telah mengambil copy KK warga dengan alasan karena adanya bantuan KB dari Pemerintah Kota Surabaya. Hal tersebut diutarakan oleh beberapa warga Cumpat yang pertamakali mendatangi rumah 2 Petugas Kelurahan dan Kecamatan tersebut. Kedua petugas itu memang biasanya mengambil KTP maupun KK warga sekitar karena ada suatu kegiatan di Kelurahan atau Kecamatan (bantuan RASKIN, Pelatihan, Penimbangan Balita, dll). 

Biasanya kedua petugas tersebut mengambil Copy KTP dan KK pada pagi hari dimana semua kepala rumah tangga sedang kelaut mencari ikan. Mereka mengambil fotocopy tersebut pada Istri-Istri atau anak warga. Mereka mengambil tanpa ada sesuatu yang sulit. Karena setiap Ibu-ibu rumah tangga pasti akan memberikan Copy KTP dan KK kalau mereka dijanjikan sebuah bantuan dari pemerintah.

Mendengar Penipuan pengumpulan KK tersebut bukan untuk Bantuan KB dari pemerintah melainkan untuk diberikan kepada PT. Gora Gahana (Perusahaan yang selama ini bentrok dengan warga, dimana telah beberapa kali didapati warga sedang mengambil pasir laut dan diusir beberapa warga) Sontak Warga Nambangan kaget akan berita tersebut. Tak lama semua warga mulai berkumpul di jalan. Ibu-ibu yang merasa ditipu mulai berkumpul dan mendemo Rumah Petugas tersebut. Ibu-ibu tersebut minta kepada petugas tersebut untuk mengembalikan Copy KK yang telah mereka berikan. 

Petugas itupun melakukan pembelaan bahwa dia memang mengambil copy KK untuk pandataan warga miskin untuk diberikan bantuan. Akan tetapi warga yang mulai memuncak emosinya mulai mengambil copy KTP tersebut dan membakarnya. 

"jarno gak oleh bantuan, timbang segoroku dikeruk (tidak masalah tidak dapat bantuan, asal lautku tidak dikeruk" ujar salah satu warga. 

Keterangan :
sampai tulisan ini saya buat, masih belum terbukti kebenarannya bahwa kedua petugas tersebut merupakan antek-antek PT. Gora Gahana
Baca lebih lanjut →

Minggu, 22 Juli 2012

5 Hal yang Sering Diabaikan Ketika Berwudhu



Selain memenuhi Fardhunya  wudhu, seseorang biasanya menyempurnakan wudhunya dengan menjalankan kesunnahan wudhu. Namun demikian, seringkali seseorang melewatkan beberapa tindakan sunnah karena menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele. Padahal, jikalau dilakukan akan menambah nilai wudhu itu sendiri.

Ada lima kesunnahan wudhu yang sering diabaikan; Pertama, membaca basmallah. Nampaknya kelalaian membaca basmallah sebelum berwudhu bukanlah hal yang baru. Rasulullah saw sendiri pernah mengingatkan sahabatnya untuk membaca basmallah ketika hendak berwudhu, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits

روي أنه صلى الله عليه وسلم وضع يده فى إناء وقال لأصحابه توضئوا باسم الله

Dengan demikian bacaan basmallah dalam wudhu hukumnya sunnah muakkad. Bahkan Imam Ahmad menyatakan bahwa membaca basmillah untuk berwudhu hukumnya wajib. Barang siapa yang lupa membaca bismillah, maka hendaknya menyusulinya ketika teringat kembali. Sebagaimana seseorang lupa membaca basmillah ketika hendak makan. Walaupun melewatkan membaca bismillah tidak mengugurkan kesahihan berwudhu, tetapi meninggalkan basmallah ketika berwudhu mengurangi nilai wudhu itu sendiri. Sebuah hadits menerangkan:

من توضأ وذكر اسم الله كان طهورا لجميع بدنه وإن لم يذكراسم الله تعالى كان طهورا لأعضاء وضوئه
Barang siapa berwudhu dengan membaca basmallah maka sucilah seluruh anggota badannya. Dan barang siapa berwudhu tanpa membaca basmallah maka suci anggota wudhunya saja.
 
Kedua, membasuh kedua telapak tangan dahulu sebelum memulai berwudhu, karena telapak tangan adalah tempat memindahkan air ke anggota-angota wudhu. Jadi kesuciannya harus diutamakan terlebih dahulu. Terutama ketika baru bangun tidur, karena ketika tidur tidak seorang pun tahu kemana tangannya di arahkan dan najis apapula yang telah menempelinya. Hadits Rasulullah saw menjelaskan:

إذا قام أحدكم من نومه فليغسل يديه قبل أن يدخلهما فى إناء ثلاثا فإنه لايدرى أين باتت يده

Apabila seseorang bangun tidur, maka hendaklah membasuh kedua tangannya tiga kali terlebih dahulu seselum mengambil air wudhu. Karena sesungguhnya ia tidak tahu kemana tangan tersebut ia letakkan waktu ia tidur.

 Ketiga, memulai dengan berkumur dan menghisap air dengan hidung (istinsyaq) sebelum membasuh wajah dengan bersungguh-sungguh, ketika sedang tidak berpuasa. Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur adalah mengelilingkan air pada seluruh mulutnya dan bersungguh-sungguh dalam beristinsyaq adalah menghirup air hingga pangkal hidung.

Keempat, diantara sunnah-sunnah wudhu adalah menyela-nyela janggut (jenggot) yang tebal dengan air sehingga sampai ke bagian dalam. Sebagaimana cara wudhu yang dipraktikkan Rasulullah saw yang tergambar dalam haditsnya:

روي عن ابن عباس رضي الله عنهما : أنه عليه الصلاة والسلام كان إذا توضأ شبك لحيته الكريمة بأصابعه من تحتها
Bahwasannya Rasulullah saw ketika berwudhu selalu menyela-nyela janggut dengan jari-jemarinya dari arah bawah.

Dan kelima, menyela-nyela jari-jemari tangan dan kaki. Hal ini sebagai penjagaan jikalau terdapat kotoran atau najis yang terselip diantara jari-jari. Demikian pula yang dilakukan dan diperintahkan Rasulullah saw:

عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إذا توضأت فخلل أصابع يديك ورجليك
Apabila kamu berwudhu maka sela-selailah jari-jemari kedua tangan dan kakimu

Adapun kesunnahan yang lainnya seperti mendahulukan anggota yang kanan, mengulangi tindakan wudhu sebanyak tiga kali dan menggosok-gosok anggota wudhu jarang sekali terlupakan, sehingga banyak orang yang tidak mengerti menganggapnya sebagai fardhunya wudhu. Padahal fardhunya wudhu itu hanya ada enam perkara; 1) niat dengan membasuh muka. 2) membasuh muka. 3) membasuh kedua tangan sampai dengan kedua siku. 4) mengusap sebagian kepala. 5) membasuh kedua kaki sampai dengan kedua mata kaki. 6) urut sesuai apa yang telah tersebut di atas dari pertama sampai keenam.

Disarikan dari Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar.
Redaktur: Ulil Hadrawy
Baca lebih lanjut →

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google